Definisi
Adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk memberikan peringatan dini terhadap insiden yang berkaitan dengan api. Biasanya insiden kebakaran.
Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu:
1. Sistem Konvensional.
2. Sistem Addressable.
Konvensional: yaitu sistem alarm yang menggunakan kabel isi dua/empat untuk hubungan antar detector ke detector dan ke Panel.Alarm konvensional memiliki zone/loop untuk menghubungkan detector ke panel.Memungkinkan pula satu zona di buat sistem seri atau pararel untuk menghubungkan lebih dari satu detector.
Sistem Addressable : Perbedaan paling mendasar dengan sistem konvensional adalah dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena panel bisa menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana. Sedangkan sistem konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal dari Zone atau Loop, tanpa bisa memastikan detector mana yang mendeteksi, sebab 1 Loop atau Zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10 detector, bahkan terkadang lebih.
Cara menentukan Penggunaan Fire Alarm
1.Area dengan luas 300 m2 ( Perumahan ).
Menggunakan Alarm otomatis/manual dengan sistem single zone.
2.Area dengan luas 1500 m2 ( Gedung ukuran sedang ,sekolah dan perkantoran kecil).
Menggunakan sistem Alarm konvensional berbasis zona (2 s/d 8 zona ).
3.Area dengan luas 30000 m2 ( Gedung besar ,pabrik dan pertokoan)
Menggunakan sistem alarm konvensional berbasis zona (16 zona). Atau
Menggunakan sistem alarm berbasis Addressable yang dapat mengoperasikan 120 detector.
4.Area besar ( Kampus Universitas,pusat perbelanjaan,rumah sakit dan bandara).
Menggunakan sistem analog addressable dengan menggunakan sebagian system networking.